Tekad Literasi

 Berawal dari sebuah bangku Tsanawiyah atau setara dengan SMP membuat saya mengidolakan sosok guru Bimbingan Konseling. Beliau dengan ciri khas Smart, Produktif menulis, membuat nyali saya tertantang. Walaupun saat berada dijenjang itu, selalu kalah dalam event ataupun kompetisi literasi. Tetapi, saya selalu bertekat untuk tetap produktif dan dapat menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat untuk semua orang.

Hal ini, berkelanjutan hingga di perguruan tinggi. Saat diperguruan tinggi, menjadi wartawan fakultas untuk meliput berbagai acara yang ada di fakultas maupun universitas. Waktu itu, tiga hari meliput mendapatkan uang saku sebesar lima pukuh ribu rupiah. Tapi, bagi saya itu sudaha cukup untuk menambah uang jajan saya beberapa hari kedepan.

Disaat yang sama, saya memiliki cita cita untuk menciptakan sebuah buku pada semester tujuh. Namun, hal ini mebjadi kandas dengan begitu saja. Sebab, selain kuliah saya biasanya, berkeliling mengajar les privat dari rumah ke rumah. Sehingga, apa yang menjadi cita cita saya terbengkalai.

Kemudian, setelah lulus kuliah hasrat kepenulisan saya meronta-ronta ingin kembali ke marwah kepenulisan. Akhirnya, semua saya awali dengan bantuan teman saya untuk menerbitkan sebuah buku. Dan alhamdulillah hingga saat ini masih dapat berkarya. #Ela/Tulungagung

Komentar