Teringat beberapa tahun yang lalu diberikan mahfudzot
yaitu “Salamatul insan fi hifdzil
lisan” yang memiliki arti bahwa, keselamatan manusia itu ada dalam seseorang
menjaga lidahnya. Lidah memang tak bertulang, tetapi ketajamannya melebihi dari
sebuah pedang. Menjaga serta memagement lidah tentunya menjadi sangat penting
bagi seorang muslim. Setidaknya terdapat lima cara yang mudah dalam memangement
lisan agar apa yang kita ucapkan tidak menyakiti hati orang lain.
Pertama,
jangan berkata kalau tidak bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang
lain, Kemudian carilah waktu serta situasi yang tepat untuk berbicara, sebab
menurut HR At-Tabrani mengatakan bahwa “Sebaik-baik perkataan adalah yang singkat tapi padat dan
efektif (tepat sasaran, bermakna)”. Jangan suka
mengobral janji ketika berbicara, Menggunakan lisan dengan bijak, terakhir
menjauhi ghibah atau membicarakan aib orang lain.
Manusiawi,
Jika terkadang kebablasan dalam menjaga serta memangement lisan kita. Namun,
sudah sepatutnya sebagai seorang muslim harus berusaha untuk menjaganya. Jangan
sampai seperti peribahasa nila setitik rusak susu sebelangga. Mengapa demikian,
terkadang dalam hal berbicara, berkomunikasi sering sekali kita tidak sadar.
Jika apa yang kita ucapkan dapat membuat tersinggung hingga sakit hati lawan
bicara kita. Hal ini mengakibatkan semua persoalan akan menjadi kacau, rusaknya
hubungan yang awalnya harmonis dan mengancam hubungan tersebut tidak harmonis.
Belajar
dari sinilah, kita harus pandai dalam memilah-milah apa yang akan diucapkan
dengan lawan komunikasinya. Berfikirlah “out
of the box”, keluar dari pemikiran biasanya. Mencoba untuk memandang sebuah
permasalahan dari beberapa sudut, mengambil dari masing-masing sisi positif dan
negatifnya. Jangan hanya men judge
atau menghakimi seseorang hanya karena kesalahan yang ia lakukan. Duduklah
bersama, berdiskusilah, mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Karena, seseorang melakukan hal tersebut mempunyai alasan tersendiri, yang tidak untuk dikonsumsi secara publik. (Laila/Ela/Tulungagung)
Sepakat, berhati-hatilah dalam berbicara
BalasHapus