Masa pandemi memang sudah mengubah kebiasaan. Mulai dari kebiasaan hidup sehat, kebiasaan memakai masker, kebiasaan mencuci tangan dll. Terlebih pada masa pandemi dengan peraturan yang sering gonta ganti membuat sebagian orang kalang kabut. Kalang kabut merupakan sebuah kondisi yang semrawut, keos yang menimbulkan kepanikan.
Pasalnya pada pertengahan februari, mulai diberlakukan pembelajaran dalam jaringan atau daring. Namun, perpanjangannya menunggu intruksi edaran dari Kemendikbud ataupun Kemenag. Nah, yang paling mengesalkan saat perpanjangan dilakukan pada hari weekend dengan ketentuan berubah-rubah.
Sehingga secara psikologi, Siswa maupun guru merasa kurang siap baik dalam memberikan pengajaran maupun saat menerima pelajaran. Ketentuan yang berubah - ubah ini membuat kalangkabut. Pasalnya dalam memberikan rentan waktu hanya satu minggu dan kemudian diperpanjang dan seterusnya.
So, dunia pendidikan juga menjadi salah satu yang tersampak dari pandemi. Pasalnya dengan ketentuan yang tidak konsisten ini membuat siswa bingung serta, apa yang siswa guru dan murid sudah di ekspektasikan tidak sama dengan kenyataan. Tenaga pendidik dituntut untuk selalu siap dengan segala kondisi dan keputusan yang sudah ditetapkan.
Berat memang berat jika dilakukan dengan sendirian. Sehingga sangat perlu kinerja yang sangat ekstra, semangat saling bahu membahu, menguatkan untuk menghadapi masa pandemi ini. #Ela/Tulungagung
Komentar
Posting Komentar