Semenjak tahun 2020 ditetapkannya pandemi covid-19 oleh badan WHO dunia hingga saat ini terdapat banyak kejadian yang menjadi dinamika kehidupan. Menelisik kebelakang, awal bermunculan Covid-19 Masker dan Handsanitizer terjual sangat laris dipasaran. Sehingga, berdampak pada kekurangan stok barang yang mengakibatkan kelangkaan terjadi dimana-mana. Dibalik kelangkaan bisa jadi pabrik belum siap dengan permintaan dengan jumlah yang banyak dan masih menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat drastis.
Setelah kemunculan kelangkaan, timbullah aksi masyarakat yang jatuh nya membahayakan diri sendiri. Masyarakat mencoba bersikap solutif bahwa masker sekali pakai di cuci ulang dan digunakan kembali. Padahal hal ini sanngat membahayakan diri mereka sendiri. Begitu pula, masyatakat menjual handsanitizer racikan sendiri tanpa BPOM.
Nah, akhir-akhir ini ditambah dengan kelangkaan pasokan minyak. Minyak goreng biasa disebut Migor menjadi trending setelah keberadaannya di buru oleh ibu-ibu dengan rela berdesakan antri di pasar maupun di supermarket demi mendapatkan minyak goreng yang murah.Walaupun sudah disubsidi oleh pemerintah, tetapi masih saja keberadaanya sangat sulit ditemukan.
Kelangkaan memang tak bisa dipungkiri. Bisa jadi, karena persediaannya tak mampu memenuhi permintaan. Kurangnya tenaga kerja dalam memanen sawit di kebun. Atau terhambatnya pengiriman ke distributor. Lebih parah lagi jika ada oknum tertentu didalamnya yang memanfaatkan situasi dan kondisi. #Ela/Tulungagung
Komentar
Posting Komentar