Berangkat
dari sebuah whatsapp group setahun
yang lalu, saya mulai mengenal sosok Prof. Dr.
Ngainun Naim, M.HI yang merupakan salah satu Dosen di UIN
Sayyid Ali Rahmatulloh Tulungagung. Sosok guru literasi yang selalu menyuntikkan semangat kepada anggota
groupnya. Beliau tak pernah lelah dalam membimbing, serta selalu memberi contoh
terhadap anggotanya untuk selalu menulis.
Bertemu dalam sebuah group
kepenulisan bersama beliau merupakan salah satu hal yang sangat luar biasa.
Pasalnya, beliau selalu memberikan petuah-petuah yang kaitannya dengan
kepenulisan. Walaupun saya belum pernah bertemu secara langsung dengan beliau,
Namun beliau telah menjadi salah satu guru saya di bidang literasi. Saya aktif mengikuti
beberapa akun kepenulisan beliau dan belajar mempelajari dunia kepenulisan lewat
social medianya. Walaupun belum
pernah bertemu secara langsung. Namun, saya sangat banyak belajar tentang
kepenulisan dari tulisan-tulisan yang dilahirkan oleh beliau.
Berdasarkan beberapa akun social media di you tube beliau selalu menyebar luaskan virus kepenulisan dengan
mengajak anggota group untuk menulis dari apa yang kita sukai, atau menulis apa
yang terjadi di sekitar kita. Berangkat dari peristiwa tersebut tentunya, akan
lebih mudah dalam mengawali untuk mempraktikkan menulis.
Nah, kalau tidak dimulai
dari sekarang, kapan lagi mengawali dunia kepenulisan. Apapun tulisan atau
karya yang dihasilkan tentunya sudah menjadi nilai tambah bagi penulis.
Walaupun tak jarang, terkadang penulis merasa tidak percaya diri dengan karya
yang sudah dibuatnya. Hal ini manusiawi dan merupakan sebuah dinamika didalam
sebuah kepenulisan. Namun, sebagai manusi biasa tentunya kita juga harus sadar
dan perlu berkaca. Bahwa lahirnya atau terbitnya sebuah karya yang besar
bukanlah melalui jalan yang singkat. Tetapi, lahirnya karya yang besar dan
dapat dinikmati oleh khalayak umum tentunya melalui proses yang sangat panjang
serta harus tekun didalam menulis.
Sekecil apapun sebuah karya
ataupun sesedikit apa pun karya tersebut layak mendapatkan sebuah apresiasi.
Sebab, di balik lahirnya sebuah karya tentunya terdapat energi yang terkuras dalam
melontarkan ide-ide ataupun gagasan-gagasan ke dalam sebuah tulisan.
Salah satu, hal yang yang
sering beliau ajarkan salah satunya adalah keistiqomahan serta ketlatenan
beliau dalam membimbing peserta di whatsapp group dengan memberikan suntikkan tulisan-tulisan beliau yang
sangat bermakna. Tak jarang beliau mengirimkan link ke dalam whatsapp group
terlebih dahulu. Kemudian, disusul beberapa link
yang dikirimkan oleh peserta whatsapp
group. Tak jarang, beliau selalu menyempatkan untuk membaca serta
mengomentari tulisan-tulisan yang sudah di publish
oleh peserta whatsapp group. Hal ini
menjadi sebuah apresiasi tersendiri bagi peserta whatsapp group.
Selama, saya
tergabung didalam peserta whatsapp group
ini, saya beberapa kali mendapatkan souvenir buku dari beliau. Salah satunya
buku fenomenal karya beliau yakni "Menulis itu
Mudah" karya beliau Prof.
Dr. Ngainun Naim, M.HI. Didalam buku ini saya menemukan banyak rumus jitu
didalam menulis. Salah satunya dengan menulis lalu diposting di akun blog pribadi dan dilanjutkan dengan share link ke kawan-kawan literasi.
Selamat atas didikukuhkannya Prof. Dr. Ngainun Naim, M.HI menjadi seorang Guru Besar UIN Sayyid Ali Rahmatulloh Tulungagung. Semoga selalu di berikan kesehatan kesehatan, ketlatenan, kesabaran dalam menyuntikkan semangat literasi khususnya di Kabupaten Tulungagung.
sip
BalasHapus