Sore itu, cuaca masih sangat terang. Ditemani dengan semilir angin yang berada diantara persawahan dan pemandangan sebuah pegunungan. Gazebo yang berada diatas kolam ikan pun menjadi sebuah saksi. Dimana pertemuan diantara kami, memecah segala celengan rindu yang sudah kami kumpulkan.
Seperti biasa telah hadir berbagai aneka gorengan mulai dari bakwan/ote-ote, aneka sosis, nuget, sate tahu dan ditemani beberapa gelas pop ice.
Diawali dari sebuah obrolan kecil sebagai pemanis, hingga obrolan tak jelas kesana kemari. Namun, Ini lah yang sering kami rindukan. Kami memang sudah tak kecil lagi. Usia persahabatan kami, kurang lebih setengah dari usia kami.
Berbagai perjalanan tentu sudah kami rasakan, dari pengalaman hidup, proses pendewasaan, satu rasa, sepenanggungan sudah tak ter elakkan lagi.
Namun, kami sangat bersyukur telah diberikan nikmat berupa seorang sahabat yang luar biasa, sosok yang tangguh, sosok perempuan hebat. Kami dihadirkan bukan untuk menghakimi, atau pun mencaci. Tapi, kami dihadirkan untuk menjadi seorang partner.
Partner yang selalu memberikan nasihat dikala kami melakukan kesalahan, mensupport penuh dengan keputusan masing-masing.
Walaupun, pertemuan kali ini dengan suasana sedikit berbeda. Tapi, kami memberanikan diri untuk bertemu. Agar kerinduan kami terobati. Salah satu obat paling manjur adalah bertemu. Melangkah dengan pasti, Bangkit dan melanjutkan perjalanan kembali.
(Laila/Ela/Pasren Garuda Wates-Tulungagung)
Pertemuan pernuh makna
BalasHapus