Beberapa hari ini media informasi di Indonesia dipenuhi dengan berita mengenai bencana Gunung Semeru yang mengeluarkan lahar panas. Terdapat beberapa desa yang terdampak dari bencana tersebut. Rumah-Rumah terkubur rata dengan tanah, Tak sedikit yang kehilangan keluarganya, Harta dan benda tertimbun dari abu vulkanik, Jembatan yang terputus dan lain-lain.
Namun, hal yang sangat menarik dari bencana ini. Mendadak kaum ibu-ibu disekitar saya, menjadi garda terdepan di depan televisi. Karena, Rasa simpatiknya yang sangat besar terhadap warga terdampak bencana tersebut. Salah satu cerita, seorang ibu rumah tangga mendadak rumah nya menjadi pos pantau untuk dirinya dan sekeluarga.
Rasa simpati serta sepenanggungannya yang besar, membuat kaum ibu-ibu tak mau ketinggalan dengan berita tersebut. Nah, pagi seusai sholad subuh seorang ibu merelakan untuk melihat informasi yang ada di televisi. Sampai-sampai tugas nya masak di tunda sampai beritanya selesai. Kemudian, usai aktifitas memasak, menyapu dilanjutkan menjemur jagung, ibu tersebut kembali melihat berita yang ada di televisi. Tiba-tiba cuaca mendung dan mengharuskan untuk mengumpulkan jagung jagung yang sudah dijemur. Namun, apa yang terjadi ibu tersebut keasyikan melihat informasi dan sampai lupa dengan apa yang sudah dijemur.
So, Ternyata kaum ibu-ibu saat ini sangat mengerikan saat diberikan informasi terkait bencana alam. Mendadak rumahnya menjadi pos pantau disetiap detiknya. Memang kaum ibu-ibu slalu terdepan.
(Laila/Ela/Tulungagung)
Komentar
Posting Komentar