Masyarakat di desa saya
sangat identik dengan panen raya. Panen raya ini terjadi saat musim panen telah
tiba. Masing-masing petani pergi ke “ngoro-ngoro”
sebutan sebuah lahan persawahan yang ada di desa, untuk memanen tanaman yang
sudah ia tanam dari tiga bulan yang lalu.
Musim panen menjadi salah
satu penyambung lidah kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan, pada saat
memanen jagung memerlukan tenaga yang sangat banyak. Mulai dari memetik jagung
dari batang nya, kemudian dijadikan satu dan dibawa pulang kerumah untuk
dikupas kulitnya. Setelah tahap pengupasan kemudian, jagung di jemur 1hingga 2
hari. Setelah jagung sudah kering kemudian, di giling dan dijemur lagi selama 1
sampai 2 hari. Setelah itu, jagung sudah bisa dijual ke pengepul.
Pada musim panen raya,
selain menjadi salah satu ajang untuk penyambung lidah kehidupan masyarakat.
Musim ini juga menjadi salah satu pengerat kekeluargaan yang ada di masyarakat
pedesaan. Rasa gotong-royong, kerjasama membaur menjadi satu tanpa melihat
sebuah perbedaan. (Laila/Ela/Tulungagung)
Mengupas segala segi kehidupan 😍😍
BalasHapus