Mengubah Intoleransi menjadi Toleransi

 



Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya dengan suku, budaya, agama serta adat istiadat. Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk terjadi konflik, berbeda pendapat atau lain sebagainya.

Sikap toleransi tentunya harus selalu dikedepankan baik dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan kerja, sekolah dll. Seorang Individu harus selalu mengedepankan sikap toleransi. Agar tercipta sebuah kerukunan, kedamaian antar sesama.
Ceteknya dalam memahami keragaman dalam masyarakat dapat menyebabkan sikap intoleransi berkemunculan. Berdasarkan Kamus besar Bahasa Indonesia bahwa, intoleransi merupakan paham atau pandangan yang mengabaikan seluruh nilai-nilai dalam toleransi.
Mengunggulkan diri sendiri menganggap paling baik dan merendahkan orang lain, hal ini dapat menimbulkan konflik. Sehingga, berlanjut kedalam perpecahan dalam kehidupan sehari-hari dan menimbulkan intoleransi.
Lalu bagaimana cara menghindari sikap intoleransi? Nah, salah satu caranya sebagai masyarakat yang majemuk. Tentunya, tetap harus mengedepankan nilai saling menghormati, menghargai serta saling memahami.
Dalam buku Pluralisme, Konflik, dan Perdamaian yang dikarang oleh Elga Sarapung, menjelaskan tentang beberapa cara menghindari sikap intoleransi diantaranya:
Tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain,Peduli terhadap lingkungan sekitar,Tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku bangsanya lebih baik,Tidak menonjolkan suku, agama, ras, golongan, maupun budaya tertentu,Tidak menempuh tindakan yang melanggar norma untuk mencapai tujuan,Tidak mencari keuntungan diri sendiri daripada kesejahteraan orang lain. (Laila/Tulungagung)

Komentar