Cerita Kami

Dari Sendu Menuju Keabadian

Dua Belas tahun kami bersama mengenal, bermain, menghabiskan waktu bersama, menghabiskan canda dan tawa bersama.

Pertemuan kami tak pernah lama, Singkat tapi slalu mengesankan. Tepat peringatan hari Raya Idul Adha 2021 kemarin kami menghabiskan waktu bersama di bascamp kebanggan kami.

Tawa, ceria, mengenang masa kecil kita, serta melihat foto lawas yang kami punya.
Obrolan "ngalor ngidul" yang jelas menjadi tradisi kami sembari menikmati pentol cilot kebesaran atau biasa di sebut cilot kalangan ditambah pisang godhog, semangka, serta teh hangat sebagai pelengkap.

Hari itu terasa hangat, didepan ruang tamu sambil tiduran, menceritakan masa kala itu yang berbalut dengan kenangan.
Mungkin hari itu, menjadi sebuah hari yang tak terulang kembali. Tak kan pernah terbayarkan dengan apapun yang kami miliki.

Terlihat sangat jelas, wajah, senyum bahagia diantara kami. Tahun ini setelah salah satu diantara kami lahiran kami mempersiapkan untuk foto di sebuah kebun teh dengan formasi yang lengkap.

Selepas sholad dhuhur kami masih meneruskan perbincangan kami. Banyak yang dituturkan dari salah satu kami yang menjadi salah satu tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit. Intinya "nikmati dan bersyukurlah jika detik ini masih diberikan kesehatan.

Karena, disana banyak orang sakit, peti jenazah terjejer di depan ruang jenazah."
Seminggu, setelah pertemuan kami diawali dari saya penulis mendadak mengalami panas yang tak kunjung reda. Kemudian, salah satu dari kami mendapati firasat mimpi yang tak dapat di ungkapkan oleh penulis. Tiba-tiba kami mendapatkan kabar yang kurang baik. Salah satu dari kami yang menjadi salah satu tenaga kesehatan harus opname di ruanag ugd.

Rasa kaget, panik, bercampur tak tau bagaimana mengungkapkannya. Kurang lebih seminggu kami selalu memantau kondisi sahabat kami.Namun, sore itu ternyata Tuhan berkehendak yang lain. Tuhan lebih sayang dengan sahabat kami dan putri mungilnya. Sebagai penghormatan terakhir kamipun mengantarkan ke peristirahatan terakhirnya.

Hari itu memang sendu, pilu tak terdefinisikan. Tetapi, kami berjanji untuk tetap melanjutkan perjuangan serta meneruskan cerita kami kembali.Kami, selaku sahabat rasa keluarga memohon semoga dia ditempatkan ditempat terbaikknya. Semoga kelak kami bisa membangun sebuah singgasana yang berdampingan. Amin.

Laila/Tulungagung

Komentar

Posting Komentar