Sekolah Daring Vs Game Online
Pandemi telah melanda berbagai belahan dunia. Indonesia sendiri sudah hampir tujuh belas bulan bersanding dengan covid-19. Dampak yang diberikan, berimbas kepada masyarakat indonesia.
Salah satunya pendidikan juga menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring. Pembelajaran daring yakni biasa disebut dengan pembelajaran dalam jaringan atau seorang tenaga pendidik menggunakan media apapun misal nya: Zoom, Google Meet, Google Class Room dll.
Sehingga, dalam proses pembelajaran tak perlu untuk bertatap muka. Hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk menguranngi mobilitas serta mengurangi kerumunan. Harapannya kasus yang terjadi dapat menurun.
Berdasarkan beberapa fakta yang terjadi dilapangan, Tak sedikit pada proses pembelajaran daring kerap disalah gunakan oleh siswa-siswi yang masih memembutuhkan pengawasan dari orang tuanya. Seperti halnya pada saat proses pembelajaran, siswa/siswi kerap menggunakan HP/smart phone untuk bermain game online dengan alasan mengerjakan penugasan dari gurunya. Padahal, siswa/siswi tersebut menggunakan smart phone nya untuk bermain game dan berlanjut untuk tidak mengerjakan tugas hariannya.
Memang Game Online, sangat meresahkan. Dikarenakan, terbengkalinya kegiatan atau pekerjaan rumah, menggunakan waktu luang untuk bermain game dan menurunnya motivasi belajar untuk anak. Hal ini dikarenakan, sudah kecanduan dengan game online.
Beberapa faktor yang menyebabkan membangunkan hasrat untuk bermain game online diantaranya: merasa bosan di dalam kelas melihat guru tidak menerangkan pelajaran hanya diminta mencatat, sehingga dia bermain game online dengan mengambil posisi tempat
duduk dibelakang agar tidak kelihatan
oleh guru. Siswa tidur dalam kelas, telat
datang ke sekolah bahkan memilih bolos. Hal ini terjadi karena siswa bermain game online hingga larut malam sehingga sering tertidur dalam kelas telat dan bolos untuk sekolah.
Siswa juga memilih bermain game onlinepada malam hari dengan alasan jaringan internet yang kuat. Akibatnya
siswa ketiduran dan melupakan
kewajiban mereka untuk kesekolah.
Siswa tidak mempedulikan kegiatan lainnya yaitu melalaikan shalat dan telat makan. Karena kurangnya kontrol dalam diri siswa tersebut. Siswa kecanduan bermain game online telah membuat resah orang tua dan guru karena banyak terpengaruh. Hal ini terjadi dalam bermain game online dapat berkomunikasi lansung dengan teman dekat, pacar ataupun saudara Karena keasyikan bermain sambil bercerita sehingga waktu shalat dan makan terlupakan.
Salah satunya pendidikan juga menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring. Pembelajaran daring yakni biasa disebut dengan pembelajaran dalam jaringan atau seorang tenaga pendidik menggunakan media apapun misal nya: Zoom, Google Meet, Google Class Room dll.
Sehingga, dalam proses pembelajaran tak perlu untuk bertatap muka. Hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk menguranngi mobilitas serta mengurangi kerumunan. Harapannya kasus yang terjadi dapat menurun.
Berdasarkan beberapa fakta yang terjadi dilapangan, Tak sedikit pada proses pembelajaran daring kerap disalah gunakan oleh siswa-siswi yang masih memembutuhkan pengawasan dari orang tuanya. Seperti halnya pada saat proses pembelajaran, siswa/siswi kerap menggunakan HP/smart phone untuk bermain game online dengan alasan mengerjakan penugasan dari gurunya. Padahal, siswa/siswi tersebut menggunakan smart phone nya untuk bermain game dan berlanjut untuk tidak mengerjakan tugas hariannya.
Memang Game Online, sangat meresahkan. Dikarenakan, terbengkalinya kegiatan atau pekerjaan rumah, menggunakan waktu luang untuk bermain game dan menurunnya motivasi belajar untuk anak. Hal ini dikarenakan, sudah kecanduan dengan game online.
Beberapa faktor yang menyebabkan membangunkan hasrat untuk bermain game online diantaranya: merasa bosan di dalam kelas melihat guru tidak menerangkan pelajaran hanya diminta mencatat, sehingga dia bermain game online dengan mengambil posisi tempat
duduk dibelakang agar tidak kelihatan
oleh guru. Siswa tidur dalam kelas, telat
datang ke sekolah bahkan memilih bolos. Hal ini terjadi karena siswa bermain game online hingga larut malam sehingga sering tertidur dalam kelas telat dan bolos untuk sekolah.
Siswa juga memilih bermain game onlinepada malam hari dengan alasan jaringan internet yang kuat. Akibatnya
siswa ketiduran dan melupakan
kewajiban mereka untuk kesekolah.
Siswa tidak mempedulikan kegiatan lainnya yaitu melalaikan shalat dan telat makan. Karena kurangnya kontrol dalam diri siswa tersebut. Siswa kecanduan bermain game online telah membuat resah orang tua dan guru karena banyak terpengaruh. Hal ini terjadi dalam bermain game online dapat berkomunikasi lansung dengan teman dekat, pacar ataupun saudara Karena keasyikan bermain sambil bercerita sehingga waktu shalat dan makan terlupakan.
Hal ini sangat disayangkan, karena lengahnya pengawasan dari orang tua dapat menjadi boomerang untuk putra-putrinya. Sehingga, diharapkan kepada orang tua selalu memberikan pengawasan yang penuh terhadap putra putrinya.
Laila/ Tulungagung
Mantap 👍
BalasHapusBait ke 6 persis kayak zaman2 saya dulu 🤭😅😟😔
Nostalgia kak, 😆
Hapus