Trauma Healing membuat semakin protektif terhadap alam sekitar

 

Empat tahun yang lalu tepatnya tahun 2017 kali pertama saya mengalami Trauma atau yang biasa di sebut Handle Fealing .
Kala itu saya sedang berada di sebuah rumah kontrakan yang berukuran 7X4 Meter tepatnya di daerah Sorowajan- Bantul-Yogyakarta. Tiba-tiba dari arah barat terdengar suara angin sambil hujan gerimis.
Kemudian, saya bergegas keluar dari pintu kontrakan dan tertuju pada sampah plastik yang sedang berhamburan di atas perumahan warga. Saat itu suasana begitu mencekam serta kepanikan menghantui saya.
Lalu saya bergegas menutup pintu sambil membawa laptop dan berdiri di balik pintu. Tak lama kemudian terdengar sebuah esbes yang jatuh serta genteng yang jatuh akibat dilalui oleh angin puting beling tersebut.
Tiga menit kemudian saya membuka pintu melihat Genting rumah-rumah berantakan serta sampah-sampah berserakan. Warga sekitarpu berhamburan keluar, dan membatu warga lainnya untuk memersihkan bekas angin puting beliung tersebut.
Berbekal pengalaman inilah membuat saya selalu waspada dimanapun keberadaan saya. Biasanya ketika sedang keluar dari rumah atau berkegiatan diluar rumah maupun diluar kota, pertama sesampainya di tempat berkegiatan saya melakukan analisis medan terlebih dahulu. Artinya harus tau betul bagaimana keadaan medan yang sebenarnya.
Hal ini menjadi salah satu cara mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan. Selain itu, dalam melakukan analisis medan, harus memperhatikan rempat-tempat yang jauh dari pohon besar, jauh jauh dari gedung. Sehingga, ketika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan kita dapat menuju tempat tersebut untuk menyelamatkan diri.(Laila) 

Komentar