Pertemuan diantara kami merupakan sebuah anegerah terindah yang Tuhan berikan kepada saya. Kala itu, Saya datang ke Kota Istimewa Yogyakarta tidak memiliki siapa-siapa. Namun, setelah berjalannya waktu saya menemukan sosok yang sangat luar biasa. Walaupun kami dilahirkan dari keluarga yang berbeda, adat, sosial yang berbeda tapi itu bukanlah sebuah halangan bagi kami.
Menyatukan kami dari tiga Provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogyakarta bukanlah hal yang sangat mudah. Perta kami bertemu kami sengaja menggunakan Bahasa Indonesia Sebab, Latar Bahasa Jawa Kami berbeda. Setelah beberapa tahun bersama mereka, Kami membiasakan untuk belajar Bahasa Jawa bersama agar dapat kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Alhamdulillah hal itu berhasil, walaupun terkadang kami tidak tau artinya yang jelas kami selalu memberikan translate nya.
Kala di Kota Istimewa kami sangat intens untuk saling bertemu, makan Mie Ayam, ke Pasar Bringharjo, ke Hutan Pinus, Malioboro, Sekaten, ke Tiwul Mbok Sum bahkan setiap waktu kami selalu menghabiskan bersama. Saat di kampus pun kami tak mau berpisah, biasanya disela sela jam kuliah kami menghabiskan waktu di P2B UIN Sunan Kalijaga, atau duduk didepan Kopma sambil menikmati Bakwan Kawi dan Cilog.
Setelah kami lulus, rasanya terasa jauh, sebab kami harus kembali ke Kota asal masing-masing. Terutama saya harus kembali ke Kota Tulungagung Tercinta. Hal ini memang berat, Namun semua harus di lalui dengan ikhlas. Walaupun satu tahun ini kami belum bisa bertemu dikarenakan pandemi, kami tetap meluangkan waktu untuk saling berkomunikasi terhadap satu sama lain untuk menanyakan kabar kami. Besar harapan saya pandemi ini segera berakhir dan kami dapat bertemu kembali untuk mencurahkan keluh kesah yang selama terpendam oleh jarak.
Rasa Kekeluargaan ini datang karena kami bertiga memiliki sebuah ikatan yang sangat dekat. Bahkan tidak hanya kami saja, Orang tua kami walaupun belum saling bertemu namun, sudah menganggap kami sebagai keluarganya. Saat ini hanyalah untaian doa yang ingin ku panjatkan untuk kalian yang jauh disana, semoga kesehatan dan kebahagiaan selalu menyertai semuanya. Amin..Salam sehat, Salam Produktif. (Laila Chodriyah/Tulungagung)
Sopo sing mgiris bawang neng? Huhuhu terharu😢😢
BalasHapusAku rak ngiris, putri mbantul kae lo say
Hapus