Blendrang Cucian

 

Sejak dua minggu yang lalu mulai memasuki musim penghujan. Bahkan, beberapa hari ini hujan terus melanda dari pagi hingga malam dan kekesokan harinya. Sehingga menyebabkan debit air melonjak derastis.Di beberapa wilayah seperti Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, terdampak dari terjadinya luapan air sungai. Sehingga, terdapat beberapa petani seperti, petani melon, petani cabe, petani jagung gagal panen. Hal ini disebabkan lahan mereka tergenang oleh air.

Nah, hal ini berbeda dengan masyarakat yang berada disekitah rumah saya, atau bahkan para pembaca juga mengalami hal ini. Sore itu, saya mencuci baju dengan harapan keesokan harinya sudah kering dan dapat di setrika. Namun, siapa sangka malamnya Allah menurunkan nikmat berupa turunnya air hujan. Pada akhirnya, baju-baju yang sudah saya taruh dijemuran harus diangkat kembali. Kemudian, keesokan harinya masih dengan suasana yang sama. Hujan terus melanda hingga dua hari berikutnya. Lalu bagaimana nasib cucian saya?, Nasibnya baju yang sudah saya taruh di jemuran tetap diangkat di tempat yang teduh dengan harapan tidak terkena ir hujan dan tidak basah lagi.

Blendrang sih blendrang, kalau blendrang makanan masih bisa dipanaskan dan dapat dikonsumsi. Tapi kalau blendrang cucian, ya harus segera di selesaikan. Kalau zaman saya masih duduk di bangku STLP, kalau pas musim penghujan setrika menjadi sebuah alat yang harus selalu ada di tempat penyetrikaan. Hal ini dikarenakan, jika berhari-hari tidak ada panas dan baju masih basah belum terlalu kering serta hari itu harus dipakai. Maka, baju yang masih belum kering, mau tak mau harus disetrika. Ya, Konsekuensinya setrika cepat rusak.  Nah, ada pula tips yang ke dua saat musim hujan tiba dan baju belum kering, maka taruh bajumu di hanger kemudian di taruh di dekat kipas angin. Nah, kalau kalian pas musim penghujan kira – kira tipsnya pakai yang mana atau punya tips sendiri. Yuk tuliskan pengalaman mu menjemur saat musim penghujan di kolom komentar.  (Laila/Ela/Tulungagung)