Rempeyek Tuna Wujud Produktif di Masa Pandemi

   

    Rempeyek atau peyek merupakan sejenis makanan pelengkap dari kelompok gorengan. Secara umum, rempeyek adalah gorengan tepung beras yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam dan bawang putih), dan diberi bahan pengisi yang khas, biasanya biji kacang tanah atau kedelai. 

    Peran tepung di sini adalah sebagai pengikat. Pengisi dapat juga bahan pangan hewani berukuran kecil, seperti ikan teri, ebi, udang kecil, jingking, atau laron. Saat ini orang juga membuat rempeyek dari daun bayam.

    Rempeyek mudah ditemukan dijual di warung makan, pasar, ataupun di pasar swalayan. Di pedesaan biasanya disajikan dalam acara pernikahan atau pelayatan. Peyek merupakan salah satu makanan pelengkap untuk makan gado-gado, pecel, dan juga soto.

    Kini rempeyek disajikan dibungkus plastik dan ada disetiap restoran sebagai alternatif makanan pelengkap selain kerupuk atau emping. Tapi banyak juga mengkonsumsi rempeyek sebagai makanan camilan atau kudapan yang cukup mengenyangkan.

    Renyahnya peyek membuat banyak orang menjadi ketagihan dan baru bisa berhenti jika semua rempeyeknya sudah habis dan tidak tersisa. 

    Dimasa Pandemi ini beberapa orang melakukan inovasi di beberapa sektor, Salah satunya Fikri dan Fuadi Siswa Pramuka MAN 2 Tulungagung. Selama masa pandemi ini ia mengaku telah membuat inovasi terkait rempeyek tuna. Harapan dari pembuatan rempeyek ini dapat diminati oleh masyarakat luas serta memperkenalkan kepada kalangan milleneal tentang rempeyek tuna ini. 

    Rempeyek tuna ini rasanya sama seperti rempeyek pada umumnya. Akan tetapi pada rempeyek tuna ini memberikan aroma rasa yang sangat unik dan kalau dimakan, rasanya nagih terus untuk memakannya. 

    Pembuatan Inovasi rempeyek tuna ini adalah salah satu wujud produktifitas seseorang di masa pandemi ini. Agar kemampuannya di bidang tertentu lebih terasah. Sebab jika tidak terasah maka kemampuan itu akan semakin hilang. Hal ini diumpakan sama dengan pisau, Semakin diasah terus menerus maka pisaunya akan semakin tajam, Namun jika pisaunya dibiarkan saja dan tidak diasah maka ketajamannya akan semakin hilang.Salam sehat, Salam Produktif. (Laila Chodriyah/Tulungagung)